PENGAJARAN GEOGRAFI DI SEKOLAH
A.ENDAPAN GEOGRAFI AKADEMIS PADA GEOGRAFI PENGAJARAN
Secara keruangan dapat di tangkap dengan pancaindera.antara geografi akademis (geografi di perguruan tinggi) dan geografi pengajaran(geografi di sekolah). terdapat hubungan yang erat mengenai hakekat dari obyek studinya. Keduanya memaparkan strategi manusia dalam menghadapi lingkungannya,ruang dan sumber daya yang ada di dalamnya yang kesemuanya itu terdapat di permukaan bumi.
Salah satu ospek dari geografi pengajaran (school geography) di dalam suasana geografi baru adalah : Kecendrungan untuk berpikir dan bekerja secar multi prosesual artinya, guru menyajikan kepada siswa-siswinya berbagai jenis proses yang fisis ataupun social,ekonomis,politis,cultural serta religious.contohnya : Proses penguapan,pembentukan tanah,pembentukan harga komoditi (politik ekonomi kopi di brazilia,politik ekonomi gula di indonesia), minyak bumi di arab saudi,percampuran ras di hawai,pembentukan jalur kapas (cotton belt)) di amerika serikat,nasionalisasi kepercyaan menjadi konfusianisme di cina dan shintoisme di jepang.
Memang di dalam pengajaran geografi di sekolah lanjutan,pokok pemikiran manusia-lingkungan merupakan pusatnya karena itulah yang mencerminkan apa yang di sebut pemikiran geografis (geographical thinking). Berpikir geografis meliputi tiga hal yakni:factor, Proses,dan relasi. Ini di sebut pula sebagai struktur,proses,fungsi jika di tinjau pada realitas wilayah.Dalam bimbingan guru geografi yang baik berpikir geografis itu akan bermanfaat bagi pendidikan pada siswa. Sebaliknya dalam tangan guru yang tidak terlatih khusus untuk mengajar geografi materi yang di sajikannya dapat menjadi kabur dan membingungkan siswa.Geografi memiliki kekhususan jika di bandingkan dengan ilmu pengetahuan lain,yakni yang terletak didalam proses pemikiran yang khas.
geografi mempelajari hal-hal atau gejala-gejala yang mengandung kesalingan-ketergantungan (interdependensi) yang bersegi serba banyak. Cara berpikir geografis menggunakan induksi yang berdasarkan analisa dari obyek yang konkrit dan gejala-gejala yang relasinya dapat di tangkap dengan panca indera.
B.GEOGRAFI UTUH DAN GEOGRAFI TERPECAH.GEOGRAFI SOSIAL DAN GEOGRAFI BUDAYA.
Perlu di catat bahwa pengajaran geografi di sekolah kita mengalami perubahan sedikit demi sedikit. Dulu-dulunya di ikuti paham yang di sebut geografi utuh artinya geografi alam tidak di pisahkan dengan jelas dari geografi social. Kemudian dengan datangnya pengelompokan mata pelajaran,antara lain adanya ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial. Keutuhan pengajaran geografi terganggu atau terancam.geogarfi alam dan ilmu falak (pengetahuan bumi dan antariksa) di ajarkan guru yang kadang-kadang bukan guru geografi berdasarkan pendidikannya. Melainkan oleh guru fisika untuk geografi alam atau guru matematika untuk kosmografi. Ini di sebabkan karena di lingkungan IKIP sendiri pendidikan calon guru geografi di masukan FKIS,sehingga bekal guru geografi untuk mengajarkan materi yang fisis dan eksak.
Di luar negeri pengajaran geografi di sekolah terpengaruh pula oleh aliran geografi yang member tekanan tertentu kepada hakekatnya. Di amerika di kenal aliran human georgraphers dan cultural geographers yang pertama berusaha membatasi studi geografis pada relasi kausal, khusus yang terdapat antara manusia dan lingkungan. Dalam mengajar yang di utamakan adalah soal-soal sekitar adaptasi manusia. Aliran kedua mengutamakan observasi atas benda-benda yang merupakan produk dari relasi timbal- balik manusia dan lingkungan.
Sementara ini di luar negeri juga di berikan geografi mengikuti kebutuhan jenis sekolah yang ada. Pada sekolah lanjutan jurusan pengetahuan alam di berikkan landscape morphology (geografi alam tentang lithosfera). Pada jurusan sosial lebih khorography (geografi tata guna tanah) dan kepada jurusan ekonomi/dagang di berikan geonomics (geografi perekonomian).
Hal ini di saksikan pada aneka buku pelajaran geografi di masa lampau di negeri kita, (SMA,Bag,A, B dan C) yang meneruskan kurikulum di zaman hindia belanda.
5.2 DUALISME DALAM GEOGRAFI. REALITAS GEOGRAFIS DAN RELASI GEOGRAFIS
C.GEOGRAFI ALAM DAN GEOGRAFI SOSIAL
Geografi sosial memiliki dua arti: dalam arti luas yakni: sebagai studi bagian dari geografi yang membahas masyarakat dan manusia. Diamerika serikat orang menyebut human geography, sedangkan di belanda di sebut sociale geografie.Dalam arti sempit: geografi sosial setaraf dengan geografi ekonomi ,geografi politik, dan geografi kebudayaan sebagai cabang dari geografi sosial dalam arti luasnya.sebenarnya geografi sosial dalam arti sempit itu menurut HESLINGA geograf belanda, lebih tepat di namakan geografi sosiologis,karena tugasnya membahas masalah masalah sosiologis. Dengan demikian akan menjadi jelas posisi geografi sebagai jembatan di antara ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan kemasyarakatan. Pemisah ilmu geografi menjadi dua bagian yaitu: fisis dan sosial. sebenarnya hanya bersifat semu, karena kita dalam mempelajari gejala alami maupun manusiawi tidak dapat terpisah-pisah.
D. KARTOGRAFI DAN SELUK BELUK TATA KERJA GEOGRAF
Kartografi termasuk ilmu tehnik sekaligus seni. Seorang geograf dalam menelaah/meneliti gejala geografis,menggunakan peta. Seorang guru perlu memahami aneka proyeksi peta dan mampu menafsir aneka kenampakan pada peta (lokasi,simbol,dan warna).Suatu fakta geografis (aliran sungai,tinggi,suhu,kedalaman laut,jenis tanah,persebaran suku,kepadatan penduduk), Tentu dapat di petakan karena masing-masing mempunyai alamatnya di permukaan bumi.kebanyakan fakta geografis berkaitan dengan letak,iklim,daratan,lautan,bentuk permukaan bumi, tanah, tumbuhan, hewan, serta manusia.manusia di sini dengan berbagai kativitasnya yang bercorak ekonomis, politis, sosial, dan cultural di dalam masyarakat yang terorganisasi.untuk mengertikan kondisi iklim ia perlu mengetahui fisika dan kimia dari atmosfera.sehingga perilaku massa udara dapat dipahami hakekat serta fungsinya dari unsur-unsur iklim.
Dari ilmu Botani,zoology,fisiologi,anatomi, dan antropologi ragawi,geograf dapat mempelajari berbagai pola persebaran vegetasi,hewan, dan manusia(rasa atau suku) di permukaan bumi dan bagaimana efeknya terhadap bentang alam.Dengan sendirinya seorang guru geografi juga harus bersedia memperlihatkan hal-hal diatas,sehingga pengetahuannya cukup untuk menerangkan seluk beluk relasi manusia dengan bumi yang menjadi tempat tinggalnya.
E. REALITAS GEOGRAFIS
Geograf jerman HETTNER,dari abad ke-19 berpendapat bahwa suatu realitas misalnya di dalam geografi suatu wilayah, pada dirinya mengandung tiga dimensi : Relasi antara hal-hal yang sejenis Perkembangan didalam waktu, dan Susunan serta persebaran di dalam ruang. Masing-masing dimensi itu akan mendapat tiga hal dengan urutan sebagai berikut: Fungsi wilayah (ekonomis,sosial,cultural,politik) sebagai produk interaksi unsur alam dengan unsur sosial dari wilayah tersebut. Proses wilayah yakni : perkembangan sejarahnya, apa yang ada dimasa lampau yang berlangsung sebagai perubahan.Struktur wilayah persebarannya unsur-unsur alami dan sosial di wilayah yang bersangkutan, misalnya: sumber daya alamnya dan penduduknya.
F. JENIS-JENIS RELASI GEOGRAFIS
Inti segala pembahasan di dalam geografis regional itu yakni tentang Negara-negara,daerah propinsi,kabupaten atau kecamatan.selalu berisi relasi manusia dengan bumi.bumi di sini diartiakan alamnya.relasi bumi ini menurut RENNER mengandung tiga jenis isi : Relasi pakai (use relation ship) Hal ini bertalian erat dengan kemampuan manusia untuk mengekploatasi sumber daya alam yang terdapat di sekelilingnya. lahirnya usaha kehutanan,pertanian,perternakan,perikanan,pertambangan,tenaga listrik. adapun industri dan perniagaan merupakan kelanjutan dari usaha-usaha tersebut. Di belakang pengelolaan bahan mentah atau pemasaran produknya,di bahas factor-faktor yang mempengaruhinya seperti : lokasi perusahaan,relief daerah,iklim,jalan penghubung (darat,laut, dan udara). Relasi penguasaan (control relationship)
Di sini di perlihatkan cara manusia menundukan alam sekelilingnya. tidak semua tanah subur,tidak semua tahun siklus permusimannya normal.tidak semua lereng gunung humusnya lestari.manusia sesuai tarap tehnologinya selalu berusaha mengoreksi aneka penyimpangan itu.manusia primitif menggunakan cara yang tradisional (upacara minta hujan,pemulihan kesuburan tanah melalui aneka sajian dan korban). Adapun manusia modern menggunakan cara modern ( membuat hujan mengusahakan penghijauan,membangun bendungan,menciptakan pupuk buatan dan seterusnya.Relasi konsep (conceot relationship)
Seluk beluk pandangan manusia terhadap gejala-gejala sosial,ekonomis,dan cultural.,ini dapat berlatarbelakangan agama,ideologi,nilai-nilai atau norma-norma yang menjadi pedoman tindakan manusia. Tindakan manusia terhadap gejala kemiskinan,keadilan atau kemakmuran dapat berbeda-beda.sebagai kesimpulan dapat di katakana bahwa seluk beluk relasi manusia alam,oleh seorang geograf dilihat sebagai usaha manusia melepas diri dari berbagai rintangan yang di pasang oleh alam.
5.3 GURU GEOGRAFI YANG IDEAL, TUJUAN PENGAJARAN
Persyaratan Bagi Guru Geografi
Ada lima tuntutan yang perlu dipenuhi oleh guru geografi yang ideal :
1. Ia harus mempunyai perhatian yang cukup banyak kepada permasalahan manusia
2. Ia mempunyai kemampuan untuk menemukan sendiri faktor-faktor lokatif, pola-pola regional dan relasi keruangan yang terkandung oleh, ataupun tersembunyi dibelakang gejala-gejala sosial.
3. Ia suka dan mampu mengadakan observasi pribadi dilapangan.
4. Ia secara sederhana dapat mensisntesekan data-data yang berasal dari berbagai sumber.
5. Ia mampu membedakan serta memisahkan kausalitas yang sungguh, dari hal-hal yang sifatnya hanya kebetulan belaka.
Kegiatan Indoor dan Outdoor
Dalam pengajaran geografi disekolah yang baik diperlukan indoor dan outdoor Yang pertama dapat dihidupkan melalui penggunaan alat peraga yang lengkap. Guru tak boleh melewati halaman yang berisi grafik irisan, foto, ikhtisar, bagan dan halaman kerja.
Adapun jenis outdoor, kegiatan ini dapat dilakukan dengan persiapan yang matang. Ada baiknya gejala-gejala sosial-ekonomis atau sosial budaya ditelaah bersama dengan guru IPS lain.
Sehingga Geografi dapat mengambil tugas-tugas yang menggali faktor-faktor alami yang melatar belakangi segala gejala kemasyarakatan yang dominan ditempat yang bersangkutan. Bantuan dari aneka dinas (pertanian, pekerjaan umum, kesehatan, peternakan dsb) dapat diminta.
5.4 KEJIWAAN REMAJA DAN PENGAJARAN GEOGRAFI SEKOLAH LANJUT
PERTIMBANGAN KEJIWAAN SISWA
Dalam mengajarkan geografi guru selayaknya menggunakan pertimbangan kejiwaan pihak sekolah. Untuk pengajaran d SMP ini menyangkut usia 12 – 15 tahun, sehingga dengan demikian sudah semestinyalah apabila cara-cara yang di pakai di kelas 5 – 6 sekolah dasar harus di tinggalkan. Perbedaan hanyalah terletak pada jika di SMP itu pembelajaran geografi sifatnya masih juga berupa hafalan belaka, itu berarti bahwa guru belum mampu memberikan dengan cara yang lain.
Para ahli geografi mengusulkan “ jangan asal mengajarkan geografi regional (biasanya disebut geografi dunia) secara konsentris (dari yang terdekat menuju ke yang terjauh lokasinya).
akan tetapi baik dipakai urut-urutan sebagai berikut :
1. Lebih dulu bicarakan benua-benua di belahan selatan bumi yakni Australia,afrika dan amerika latin,sambil member tekanan yang kuat pada faktor-faktor alam yang mempengaruhi model kolonisasi.
2.kemudian ajarkan asia dan amerika utara dengan menegaskan faktor-faktor ekonomi serta fakto-faktor alamnya yang dapat menerangkan model aneka kehidupan manusia di benua-benua itu.
3.Akhirnya pelajari bersama Eropa,sambil memperhatikan pengaruh-pengaruh alam atas ekonominya.
PENANGANAN MASALAH SOSIAL
Pemberian pelajran yang kurang bertanggung-jawab meskipun dapat menarik dapat pula merugikan,karena dapat saja menanamkan pengertian-pengertian yang salah di kemudian hari sulit untuk di betulkan.Guru-guru geografi yang bertanggung- jawab,akan selalu berusaha agar iya tidak menyebarkan benih-benih supranasionalisme dan suprarasialisme kedalam hati generasi muda.
5.5.SUMBANGAN GEOGRAFI KEPADA PENDIDIKAN.SARAN-SARAN MENGAJARKAN GEOGRAFI.
GEOGRAFI PENGGAJARAN
Pentingnya geografi sebagai pengajaran di sekolah lanjutan tereutama disebabkan oleh kenyataan bahwa lingkungan fisis memberikan pengaruh yang cukup besar kepada manusia.melalui empat macam pengajaran geografi yakni yang bersifat fisis,matematis,(ilmu falak). Sosial-ekonomis dan cultural,guru geografi sebetulnya berusaha menyalurkan lima jenis sumbangan kepada pendidikan.
LIMA SUMBANGAN PEDAGOGIS
1. Wawasan dalam ruang
2. Persepsi relasi antar gejala
3. Pendidikan keindahan
4. Kecintaan tanah air
5. Saling penggertian internasional.
PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
1. Siswa mengerti permasalahan soaial yang berada.
2. Siswa menghargai kenyataan.
3. Siswa mengetahui tersedianya sumberdaya alam yang perlu digali serta dimanfaatkan.
4. Siswa menghargai kondisi perekonomian dan cultural yangsaling tergantung antar daerah di dalam negri maupun antar Negara di dunia ini.
5. Siswa, melalui refleksi atas miliknya sendiri dengan apa yang dimiliki oleh bangsa lain ditolong untuk membentuk sikap pribadi yang akan mencapai puncaknya pada perasaan dan kualitas mental yang semuanya itu akan mewarnai kepribadiannya.
GURU DIDALAM KELAS
Ada tujuh anjuran bagi guru mengenai tehnik mengajar geografi d dalam kelas :
(1) Uraian guru supaya sekolah dibuat hidup; berikan contoh-contoh dari sekitar sekolah yang menarik!
(2) Disamping mengikuti metodde regional atau topikal masih perlu diselenggarakan studi sampel.
(3) Uraian perlu dibantu paling sedikit oleh papan tulis dan gambar-gambar yang terdapat dalam buku pelajaran; sukur sekolah memiliki proyektor untuk memamerkan aneka gambar dari koleksi guru sendri.
(4) Pemberian pelajaran lisan jangan meliputi seluruh jam pelajaran; berikan kepada siswa kesempatan belajar sambil berbuat atau belajar dalam kelompok misalnya membuat relief wilayah, atau diagram curah hujan setempat.
(5) Lengkapilah buku pelajaran dengan bahan-bahan yang aktual seperti guntingan tulisan dari surat kabar, gambar atau foto dari majalah, brosur pariwisata, table rute kereta api, table lalu lintas udara, dan buku-buku bacaan tentang negeri lain.
(6) Pengguna atlas harus yang intensif: ajarkan pengetahuan kartografis yang praktis, mulai dari arti skala. Interpretasi warna, sampai lingkaran lintang dan bujur pada bola bumi.
(7) Menelaah statistik atau gambar yang dilampirkan dalam buku perlu; dibicarakanlah bersama dan jadikan itu bahan pertanyaan dalam testing.
GURU DI LUAR KELAS
Uraian diatas itu semua termasuk indoorgeography ada pun yang outdoor baiklah diselenggarakan sesuai dengan kesempatan yang ada. Dalam rangka mengenalkan masalah sosial ketempat yang diadakan kunjungan objek tertentu sehingga dipahami mislanya, persediaan bahan pangan, kepadatan penduduk, kesulitan perumahan, akibat-akibat negatif dari urbanisasi dan sebagainya. Hasil kegiatan indoor dan outdoor dapat diamnfaatkan untuk koleksi bahan pengajaran geografi (misalnya koleksi jenis-jenis batuan, pasir, tanah, kayu, abu gunung api) yang tentunya bermanfaat pula untuk kelas pada tahun-tahun berikutnya. Sebegai penutup dapat dijumlahkan sumbangan pengajaran geografi yang baik kepada pembentukan pribadi siswa. Kepribadian disini diperinci atas sikap dan cita-cita seperti di uraikan didepan.
5.6 IMPLEMENTASI GEOGRAFI UNTUK PENGAJARAN DI SEKOLAH
Beberapa Pertimbangan Dasar
Empat hal Pertimbangan Dasar :
a. Tujuan pendidikan dan pengajaran yang mengacu pada kepentingan nasional sesuai dengan rumusan tujuan pendidikan nasional dalam GBHN.
b. Unsur kepentingan anak didik dengan memperhatikan tingkat perkembangan jiwa anak didik.
c. Karakteristik yang terkandung dalam ilmu geografi dengan memperhatikan pendekatan metoldologinya.
d. Seleksi atas materi baku yang esensial dari bidang ilmu geografi sebagai bahan acuan dalam penataan kembali penyusunan program dan materi pengajaran geografi bagi setiap jenjang sekolah.
Aspek hakikat geografi :
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena digeosfer, dengan sudut pandangan kelingkungan(ekologis) dan kewilayahan(regional) dalam kontaks keruangan(spatial).
PENJELASAN 6 KONSEP ESENSIAL DALAM BBPP PENGAJARAN
Keterangan Untuk masing-masing konsep :
a. Konsep Wilayah, suatu wilayah merupakan kesatuan terpadu antara daratan, perairan dan udara yang ada diatasnya;
b. Konsep Sumber Daya, potensi sumberdaya alam dan insane berbeda antara wilayah yang satu dengan lainnya;
c. Konsep hubungan, karakteristik suatu wilayah dipengaruhi oleh hubungan antara sumberdaya;
d. Konsep saling ketergantungan, perbedaan karakteristik wilayah menurut adanya kerjasama antara wilayah;
e. Konsep jagad raya, ditinjau dari susunan jagad raya, bumi sebagai hunian hanya merupakan komponen yang amat kecil;
f. Konsep kelestarian lingkungan hidup, kelestarian lingkungan hidup dipengaruhi oleh hubungab antara sumberaya.
PENERAPAN 10 KONSEP ASASI GEOGRAFI
Berikut penjeleasan panerapan masing-masing konsep asasi tersebut
1. Lokasi
2. Jarak
3. Keterjangkauan
4. Pola
5. Morfologi
6. Aglomerasi
7. Nilai Kegunaan
8. Interaksi/interdependensi
9. Diferensiasi areal
10. Keterkaitan Ruangan
5.7 Keritik Terhadap Pengajaran Geografi Sekarang
Pengajaran Geografi si sekolah-sekolah kita mendapat kritik yang tegas dari Prof. Imam Sudradjat. Hal ini di kemukakan dalam pidato pengukuhannya menjadi guru besar di IKIP Yogyakarta akhir Desember tahun 1996.
Menurut penilaiannya, pengajaran geografi oleh para siswa dirasa sangat membosankan dan kering. Kondisi ini diperparah dengan tidak diebtanaskannya pelajaran geografi. Dilihat dari materi, mata pelajaran geografi yang masuk kelompok IPS dirasakan semua guru sangat banyak dan berat: sementara itu alokasi waktu yang tersedia selalu dirasa kurang. Dengan dimasukannya pokok bahasan atau sub pokok bahasan baru, menjadi alokasi waktu makin berkurang.
Dari segi konsepsi dan pelaksanaan dilapangan, sampai sekarang masih ada hal-hal yang kurang pas pada mata pelajaran IPS-geografi. IPS itu merupakan himpunan ilmu-ilmu yang termasuk dalam ilmu-ilmu sosial yang diseleksi, disederhanakan dan diintegrasikan untuk kepentingan pendidikan. Kalau hal ini rasionalnya, maka konsepsi ini hampir kabur.
Dalam pelaksanaan di lapangan, pengembangan materi dan pengajaran IPS menghadapi berbagai kendala. Pengembangan Materi IPS yang terpadu masih jauh dari harapan. Sementara itu dilihat dari maksud dan tujuan pengajaran IPS, masih cukup memprihatinkan, bahkan berdampak mendangkalkan ilmu yang bersangkutan.
Agar mampu mengahadapi perkembangan masa datang yang serba kompleks, mata pelajaran IPS-geografi perlu diarahkan kepada masalah-masalah sosial kemanusiaan yang lebih mendalam dan komprehensif. Untuk SLTA/SMA pengajaran geografi harus diberikan dengan latar belakang studi geografi.
Karena geografi itu merupakan ilmu observasional, diperlukan pengamatan lapangan. Selain itu pengetahuan peta ditambahkan agar pemahaman konsep keruangan menjadi lebih jelas.
Secara keseluruhan pelajaran geografi dapat berdiri sendiri sabagai pelajaran mandiri tidak bergabung dalam kelompok IPS. Dengan kemandirian itu ilmu geografi sebagai bidang studi diharapakan lebih memasyarakat dan mendorong pembangunan yang berwawasan kebangsaan Indonesia.
PENDAPAT KAMI DALAM PENGAJARAN GEOGRAFI
Macam-Macam Cara Pengajaran Geografi Saat ini adalah Model Pembelajaran Geografi Berbasis Toponim – Memanfaatkan Toponim lingkungan sekitar Sekolah sebagai basis pembelajaran Geografi dengan strategi produksi film dokumenter merupakan model pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan minat dan kreativitas siswa terhadap proses pembelajaran, pemahaman terhadap materi pelajaran dan meningkatkan sikap peduli pada lingkungan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk mengajarkan materi geografi SMA.
Mengapa ini menurut saya cukup efektif bagi siswa, seperti yang saya ketahui, pelajaran geografi adalah pelajaran dengan materi yang banyak sehingga dapat membuat siswa itu gampang bosan dan cenderung tidak menikmati pelajaran dan materi-materi yang diberikan oleh seorang guru geografi. Dengan demikian Agar model pembelajaran geografi berbasis toponim dikembangkan dan digunakan secara luas untuk pembelajaran geografi di SMA. strategi pembelajaran melalui produksi film dokumenter agar digunakan pada pembelajaran mata pelajaran lain yang bersifat investigatif, Agar film dokumenter dimanfaatkan utuk media pembelajaran khususnya adalah pelajaran geografi disekolah.
Sumber :
http://mahasiswa7.blogspot.com
Secara keruangan dapat di tangkap dengan pancaindera.antara geografi akademis (geografi di perguruan tinggi) dan geografi pengajaran(geografi di sekolah). terdapat hubungan yang erat mengenai hakekat dari obyek studinya. Keduanya memaparkan strategi manusia dalam menghadapi lingkungannya,ruang dan sumber daya yang ada di dalamnya yang kesemuanya itu terdapat di permukaan bumi.
Salah satu ospek dari geografi pengajaran (school geography) di dalam suasana geografi baru adalah : Kecendrungan untuk berpikir dan bekerja secar multi prosesual artinya, guru menyajikan kepada siswa-siswinya berbagai jenis proses yang fisis ataupun social,ekonomis,politis,cultural serta religious.contohnya : Proses penguapan,pembentukan tanah,pembentukan harga komoditi (politik ekonomi kopi di brazilia,politik ekonomi gula di indonesia), minyak bumi di arab saudi,percampuran ras di hawai,pembentukan jalur kapas (cotton belt)) di amerika serikat,nasionalisasi kepercyaan menjadi konfusianisme di cina dan shintoisme di jepang.
Memang di dalam pengajaran geografi di sekolah lanjutan,pokok pemikiran manusia-lingkungan merupakan pusatnya karena itulah yang mencerminkan apa yang di sebut pemikiran geografis (geographical thinking). Berpikir geografis meliputi tiga hal yakni:factor, Proses,dan relasi. Ini di sebut pula sebagai struktur,proses,fungsi jika di tinjau pada realitas wilayah.Dalam bimbingan guru geografi yang baik berpikir geografis itu akan bermanfaat bagi pendidikan pada siswa. Sebaliknya dalam tangan guru yang tidak terlatih khusus untuk mengajar geografi materi yang di sajikannya dapat menjadi kabur dan membingungkan siswa.Geografi memiliki kekhususan jika di bandingkan dengan ilmu pengetahuan lain,yakni yang terletak didalam proses pemikiran yang khas.
geografi mempelajari hal-hal atau gejala-gejala yang mengandung kesalingan-ketergantungan (interdependensi) yang bersegi serba banyak. Cara berpikir geografis menggunakan induksi yang berdasarkan analisa dari obyek yang konkrit dan gejala-gejala yang relasinya dapat di tangkap dengan panca indera.
B.GEOGRAFI UTUH DAN GEOGRAFI TERPECAH.GEOGRAFI SOSIAL DAN GEOGRAFI BUDAYA.
Perlu di catat bahwa pengajaran geografi di sekolah kita mengalami perubahan sedikit demi sedikit. Dulu-dulunya di ikuti paham yang di sebut geografi utuh artinya geografi alam tidak di pisahkan dengan jelas dari geografi social. Kemudian dengan datangnya pengelompokan mata pelajaran,antara lain adanya ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial. Keutuhan pengajaran geografi terganggu atau terancam.geogarfi alam dan ilmu falak (pengetahuan bumi dan antariksa) di ajarkan guru yang kadang-kadang bukan guru geografi berdasarkan pendidikannya. Melainkan oleh guru fisika untuk geografi alam atau guru matematika untuk kosmografi. Ini di sebabkan karena di lingkungan IKIP sendiri pendidikan calon guru geografi di masukan FKIS,sehingga bekal guru geografi untuk mengajarkan materi yang fisis dan eksak.
Di luar negeri pengajaran geografi di sekolah terpengaruh pula oleh aliran geografi yang member tekanan tertentu kepada hakekatnya. Di amerika di kenal aliran human georgraphers dan cultural geographers yang pertama berusaha membatasi studi geografis pada relasi kausal, khusus yang terdapat antara manusia dan lingkungan. Dalam mengajar yang di utamakan adalah soal-soal sekitar adaptasi manusia. Aliran kedua mengutamakan observasi atas benda-benda yang merupakan produk dari relasi timbal- balik manusia dan lingkungan.
Sementara ini di luar negeri juga di berikan geografi mengikuti kebutuhan jenis sekolah yang ada. Pada sekolah lanjutan jurusan pengetahuan alam di berikkan landscape morphology (geografi alam tentang lithosfera). Pada jurusan sosial lebih khorography (geografi tata guna tanah) dan kepada jurusan ekonomi/dagang di berikan geonomics (geografi perekonomian).
Hal ini di saksikan pada aneka buku pelajaran geografi di masa lampau di negeri kita, (SMA,Bag,A, B dan C) yang meneruskan kurikulum di zaman hindia belanda.
5.2 DUALISME DALAM GEOGRAFI. REALITAS GEOGRAFIS DAN RELASI GEOGRAFIS
C.GEOGRAFI ALAM DAN GEOGRAFI SOSIAL
Geografi sosial memiliki dua arti: dalam arti luas yakni: sebagai studi bagian dari geografi yang membahas masyarakat dan manusia. Diamerika serikat orang menyebut human geography, sedangkan di belanda di sebut sociale geografie.Dalam arti sempit: geografi sosial setaraf dengan geografi ekonomi ,geografi politik, dan geografi kebudayaan sebagai cabang dari geografi sosial dalam arti luasnya.sebenarnya geografi sosial dalam arti sempit itu menurut HESLINGA geograf belanda, lebih tepat di namakan geografi sosiologis,karena tugasnya membahas masalah masalah sosiologis. Dengan demikian akan menjadi jelas posisi geografi sebagai jembatan di antara ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan kemasyarakatan. Pemisah ilmu geografi menjadi dua bagian yaitu: fisis dan sosial. sebenarnya hanya bersifat semu, karena kita dalam mempelajari gejala alami maupun manusiawi tidak dapat terpisah-pisah.
D. KARTOGRAFI DAN SELUK BELUK TATA KERJA GEOGRAF
Kartografi termasuk ilmu tehnik sekaligus seni. Seorang geograf dalam menelaah/meneliti gejala geografis,menggunakan peta. Seorang guru perlu memahami aneka proyeksi peta dan mampu menafsir aneka kenampakan pada peta (lokasi,simbol,dan warna).Suatu fakta geografis (aliran sungai,tinggi,suhu,kedalaman laut,jenis tanah,persebaran suku,kepadatan penduduk), Tentu dapat di petakan karena masing-masing mempunyai alamatnya di permukaan bumi.kebanyakan fakta geografis berkaitan dengan letak,iklim,daratan,lautan,bentuk permukaan bumi, tanah, tumbuhan, hewan, serta manusia.manusia di sini dengan berbagai kativitasnya yang bercorak ekonomis, politis, sosial, dan cultural di dalam masyarakat yang terorganisasi.untuk mengertikan kondisi iklim ia perlu mengetahui fisika dan kimia dari atmosfera.sehingga perilaku massa udara dapat dipahami hakekat serta fungsinya dari unsur-unsur iklim.
Dari ilmu Botani,zoology,fisiologi,anatomi, dan antropologi ragawi,geograf dapat mempelajari berbagai pola persebaran vegetasi,hewan, dan manusia(rasa atau suku) di permukaan bumi dan bagaimana efeknya terhadap bentang alam.Dengan sendirinya seorang guru geografi juga harus bersedia memperlihatkan hal-hal diatas,sehingga pengetahuannya cukup untuk menerangkan seluk beluk relasi manusia dengan bumi yang menjadi tempat tinggalnya.
E. REALITAS GEOGRAFIS
Geograf jerman HETTNER,dari abad ke-19 berpendapat bahwa suatu realitas misalnya di dalam geografi suatu wilayah, pada dirinya mengandung tiga dimensi : Relasi antara hal-hal yang sejenis Perkembangan didalam waktu, dan Susunan serta persebaran di dalam ruang. Masing-masing dimensi itu akan mendapat tiga hal dengan urutan sebagai berikut: Fungsi wilayah (ekonomis,sosial,cultural,politik) sebagai produk interaksi unsur alam dengan unsur sosial dari wilayah tersebut. Proses wilayah yakni : perkembangan sejarahnya, apa yang ada dimasa lampau yang berlangsung sebagai perubahan.Struktur wilayah persebarannya unsur-unsur alami dan sosial di wilayah yang bersangkutan, misalnya: sumber daya alamnya dan penduduknya.
F. JENIS-JENIS RELASI GEOGRAFIS
Inti segala pembahasan di dalam geografis regional itu yakni tentang Negara-negara,daerah propinsi,kabupaten atau kecamatan.selalu berisi relasi manusia dengan bumi.bumi di sini diartiakan alamnya.relasi bumi ini menurut RENNER mengandung tiga jenis isi : Relasi pakai (use relation ship) Hal ini bertalian erat dengan kemampuan manusia untuk mengekploatasi sumber daya alam yang terdapat di sekelilingnya. lahirnya usaha kehutanan,pertanian,perternakan,perikanan,pertambangan,tenaga listrik. adapun industri dan perniagaan merupakan kelanjutan dari usaha-usaha tersebut. Di belakang pengelolaan bahan mentah atau pemasaran produknya,di bahas factor-faktor yang mempengaruhinya seperti : lokasi perusahaan,relief daerah,iklim,jalan penghubung (darat,laut, dan udara). Relasi penguasaan (control relationship)
Di sini di perlihatkan cara manusia menundukan alam sekelilingnya. tidak semua tanah subur,tidak semua tahun siklus permusimannya normal.tidak semua lereng gunung humusnya lestari.manusia sesuai tarap tehnologinya selalu berusaha mengoreksi aneka penyimpangan itu.manusia primitif menggunakan cara yang tradisional (upacara minta hujan,pemulihan kesuburan tanah melalui aneka sajian dan korban). Adapun manusia modern menggunakan cara modern ( membuat hujan mengusahakan penghijauan,membangun bendungan,menciptakan pupuk buatan dan seterusnya.Relasi konsep (conceot relationship)
Seluk beluk pandangan manusia terhadap gejala-gejala sosial,ekonomis,dan cultural.,ini dapat berlatarbelakangan agama,ideologi,nilai-nilai atau norma-norma yang menjadi pedoman tindakan manusia. Tindakan manusia terhadap gejala kemiskinan,keadilan atau kemakmuran dapat berbeda-beda.sebagai kesimpulan dapat di katakana bahwa seluk beluk relasi manusia alam,oleh seorang geograf dilihat sebagai usaha manusia melepas diri dari berbagai rintangan yang di pasang oleh alam.
5.3 GURU GEOGRAFI YANG IDEAL, TUJUAN PENGAJARAN
Persyaratan Bagi Guru Geografi
Ada lima tuntutan yang perlu dipenuhi oleh guru geografi yang ideal :
1. Ia harus mempunyai perhatian yang cukup banyak kepada permasalahan manusia
2. Ia mempunyai kemampuan untuk menemukan sendiri faktor-faktor lokatif, pola-pola regional dan relasi keruangan yang terkandung oleh, ataupun tersembunyi dibelakang gejala-gejala sosial.
3. Ia suka dan mampu mengadakan observasi pribadi dilapangan.
4. Ia secara sederhana dapat mensisntesekan data-data yang berasal dari berbagai sumber.
5. Ia mampu membedakan serta memisahkan kausalitas yang sungguh, dari hal-hal yang sifatnya hanya kebetulan belaka.
Kegiatan Indoor dan Outdoor
Dalam pengajaran geografi disekolah yang baik diperlukan indoor dan outdoor Yang pertama dapat dihidupkan melalui penggunaan alat peraga yang lengkap. Guru tak boleh melewati halaman yang berisi grafik irisan, foto, ikhtisar, bagan dan halaman kerja.
Adapun jenis outdoor, kegiatan ini dapat dilakukan dengan persiapan yang matang. Ada baiknya gejala-gejala sosial-ekonomis atau sosial budaya ditelaah bersama dengan guru IPS lain.
Sehingga Geografi dapat mengambil tugas-tugas yang menggali faktor-faktor alami yang melatar belakangi segala gejala kemasyarakatan yang dominan ditempat yang bersangkutan. Bantuan dari aneka dinas (pertanian, pekerjaan umum, kesehatan, peternakan dsb) dapat diminta.
5.4 KEJIWAAN REMAJA DAN PENGAJARAN GEOGRAFI SEKOLAH LANJUT
PERTIMBANGAN KEJIWAAN SISWA
Dalam mengajarkan geografi guru selayaknya menggunakan pertimbangan kejiwaan pihak sekolah. Untuk pengajaran d SMP ini menyangkut usia 12 – 15 tahun, sehingga dengan demikian sudah semestinyalah apabila cara-cara yang di pakai di kelas 5 – 6 sekolah dasar harus di tinggalkan. Perbedaan hanyalah terletak pada jika di SMP itu pembelajaran geografi sifatnya masih juga berupa hafalan belaka, itu berarti bahwa guru belum mampu memberikan dengan cara yang lain.
Para ahli geografi mengusulkan “ jangan asal mengajarkan geografi regional (biasanya disebut geografi dunia) secara konsentris (dari yang terdekat menuju ke yang terjauh lokasinya).
akan tetapi baik dipakai urut-urutan sebagai berikut :
1. Lebih dulu bicarakan benua-benua di belahan selatan bumi yakni Australia,afrika dan amerika latin,sambil member tekanan yang kuat pada faktor-faktor alam yang mempengaruhi model kolonisasi.
2.kemudian ajarkan asia dan amerika utara dengan menegaskan faktor-faktor ekonomi serta fakto-faktor alamnya yang dapat menerangkan model aneka kehidupan manusia di benua-benua itu.
3.Akhirnya pelajari bersama Eropa,sambil memperhatikan pengaruh-pengaruh alam atas ekonominya.
PENANGANAN MASALAH SOSIAL
Pemberian pelajran yang kurang bertanggung-jawab meskipun dapat menarik dapat pula merugikan,karena dapat saja menanamkan pengertian-pengertian yang salah di kemudian hari sulit untuk di betulkan.Guru-guru geografi yang bertanggung- jawab,akan selalu berusaha agar iya tidak menyebarkan benih-benih supranasionalisme dan suprarasialisme kedalam hati generasi muda.
5.5.SUMBANGAN GEOGRAFI KEPADA PENDIDIKAN.SARAN-SARAN MENGAJARKAN GEOGRAFI.
GEOGRAFI PENGGAJARAN
Pentingnya geografi sebagai pengajaran di sekolah lanjutan tereutama disebabkan oleh kenyataan bahwa lingkungan fisis memberikan pengaruh yang cukup besar kepada manusia.melalui empat macam pengajaran geografi yakni yang bersifat fisis,matematis,(ilmu falak). Sosial-ekonomis dan cultural,guru geografi sebetulnya berusaha menyalurkan lima jenis sumbangan kepada pendidikan.
LIMA SUMBANGAN PEDAGOGIS
1. Wawasan dalam ruang
2. Persepsi relasi antar gejala
3. Pendidikan keindahan
4. Kecintaan tanah air
5. Saling penggertian internasional.
PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
1. Siswa mengerti permasalahan soaial yang berada.
2. Siswa menghargai kenyataan.
3. Siswa mengetahui tersedianya sumberdaya alam yang perlu digali serta dimanfaatkan.
4. Siswa menghargai kondisi perekonomian dan cultural yangsaling tergantung antar daerah di dalam negri maupun antar Negara di dunia ini.
5. Siswa, melalui refleksi atas miliknya sendiri dengan apa yang dimiliki oleh bangsa lain ditolong untuk membentuk sikap pribadi yang akan mencapai puncaknya pada perasaan dan kualitas mental yang semuanya itu akan mewarnai kepribadiannya.
GURU DIDALAM KELAS
Ada tujuh anjuran bagi guru mengenai tehnik mengajar geografi d dalam kelas :
(1) Uraian guru supaya sekolah dibuat hidup; berikan contoh-contoh dari sekitar sekolah yang menarik!
(2) Disamping mengikuti metodde regional atau topikal masih perlu diselenggarakan studi sampel.
(3) Uraian perlu dibantu paling sedikit oleh papan tulis dan gambar-gambar yang terdapat dalam buku pelajaran; sukur sekolah memiliki proyektor untuk memamerkan aneka gambar dari koleksi guru sendri.
(4) Pemberian pelajaran lisan jangan meliputi seluruh jam pelajaran; berikan kepada siswa kesempatan belajar sambil berbuat atau belajar dalam kelompok misalnya membuat relief wilayah, atau diagram curah hujan setempat.
(5) Lengkapilah buku pelajaran dengan bahan-bahan yang aktual seperti guntingan tulisan dari surat kabar, gambar atau foto dari majalah, brosur pariwisata, table rute kereta api, table lalu lintas udara, dan buku-buku bacaan tentang negeri lain.
(6) Pengguna atlas harus yang intensif: ajarkan pengetahuan kartografis yang praktis, mulai dari arti skala. Interpretasi warna, sampai lingkaran lintang dan bujur pada bola bumi.
(7) Menelaah statistik atau gambar yang dilampirkan dalam buku perlu; dibicarakanlah bersama dan jadikan itu bahan pertanyaan dalam testing.
GURU DI LUAR KELAS
Uraian diatas itu semua termasuk indoorgeography ada pun yang outdoor baiklah diselenggarakan sesuai dengan kesempatan yang ada. Dalam rangka mengenalkan masalah sosial ketempat yang diadakan kunjungan objek tertentu sehingga dipahami mislanya, persediaan bahan pangan, kepadatan penduduk, kesulitan perumahan, akibat-akibat negatif dari urbanisasi dan sebagainya. Hasil kegiatan indoor dan outdoor dapat diamnfaatkan untuk koleksi bahan pengajaran geografi (misalnya koleksi jenis-jenis batuan, pasir, tanah, kayu, abu gunung api) yang tentunya bermanfaat pula untuk kelas pada tahun-tahun berikutnya. Sebegai penutup dapat dijumlahkan sumbangan pengajaran geografi yang baik kepada pembentukan pribadi siswa. Kepribadian disini diperinci atas sikap dan cita-cita seperti di uraikan didepan.
5.6 IMPLEMENTASI GEOGRAFI UNTUK PENGAJARAN DI SEKOLAH
Beberapa Pertimbangan Dasar
Empat hal Pertimbangan Dasar :
a. Tujuan pendidikan dan pengajaran yang mengacu pada kepentingan nasional sesuai dengan rumusan tujuan pendidikan nasional dalam GBHN.
b. Unsur kepentingan anak didik dengan memperhatikan tingkat perkembangan jiwa anak didik.
c. Karakteristik yang terkandung dalam ilmu geografi dengan memperhatikan pendekatan metoldologinya.
d. Seleksi atas materi baku yang esensial dari bidang ilmu geografi sebagai bahan acuan dalam penataan kembali penyusunan program dan materi pengajaran geografi bagi setiap jenjang sekolah.
Aspek hakikat geografi :
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena digeosfer, dengan sudut pandangan kelingkungan(ekologis) dan kewilayahan(regional) dalam kontaks keruangan(spatial).
PENJELASAN 6 KONSEP ESENSIAL DALAM BBPP PENGAJARAN
Keterangan Untuk masing-masing konsep :
a. Konsep Wilayah, suatu wilayah merupakan kesatuan terpadu antara daratan, perairan dan udara yang ada diatasnya;
b. Konsep Sumber Daya, potensi sumberdaya alam dan insane berbeda antara wilayah yang satu dengan lainnya;
c. Konsep hubungan, karakteristik suatu wilayah dipengaruhi oleh hubungan antara sumberdaya;
d. Konsep saling ketergantungan, perbedaan karakteristik wilayah menurut adanya kerjasama antara wilayah;
e. Konsep jagad raya, ditinjau dari susunan jagad raya, bumi sebagai hunian hanya merupakan komponen yang amat kecil;
f. Konsep kelestarian lingkungan hidup, kelestarian lingkungan hidup dipengaruhi oleh hubungab antara sumberaya.
PENERAPAN 10 KONSEP ASASI GEOGRAFI
Berikut penjeleasan panerapan masing-masing konsep asasi tersebut
1. Lokasi
2. Jarak
3. Keterjangkauan
4. Pola
5. Morfologi
6. Aglomerasi
7. Nilai Kegunaan
8. Interaksi/interdependensi
9. Diferensiasi areal
10. Keterkaitan Ruangan
5.7 Keritik Terhadap Pengajaran Geografi Sekarang
Pengajaran Geografi si sekolah-sekolah kita mendapat kritik yang tegas dari Prof. Imam Sudradjat. Hal ini di kemukakan dalam pidato pengukuhannya menjadi guru besar di IKIP Yogyakarta akhir Desember tahun 1996.
Menurut penilaiannya, pengajaran geografi oleh para siswa dirasa sangat membosankan dan kering. Kondisi ini diperparah dengan tidak diebtanaskannya pelajaran geografi. Dilihat dari materi, mata pelajaran geografi yang masuk kelompok IPS dirasakan semua guru sangat banyak dan berat: sementara itu alokasi waktu yang tersedia selalu dirasa kurang. Dengan dimasukannya pokok bahasan atau sub pokok bahasan baru, menjadi alokasi waktu makin berkurang.
Dari segi konsepsi dan pelaksanaan dilapangan, sampai sekarang masih ada hal-hal yang kurang pas pada mata pelajaran IPS-geografi. IPS itu merupakan himpunan ilmu-ilmu yang termasuk dalam ilmu-ilmu sosial yang diseleksi, disederhanakan dan diintegrasikan untuk kepentingan pendidikan. Kalau hal ini rasionalnya, maka konsepsi ini hampir kabur.
Dalam pelaksanaan di lapangan, pengembangan materi dan pengajaran IPS menghadapi berbagai kendala. Pengembangan Materi IPS yang terpadu masih jauh dari harapan. Sementara itu dilihat dari maksud dan tujuan pengajaran IPS, masih cukup memprihatinkan, bahkan berdampak mendangkalkan ilmu yang bersangkutan.
Agar mampu mengahadapi perkembangan masa datang yang serba kompleks, mata pelajaran IPS-geografi perlu diarahkan kepada masalah-masalah sosial kemanusiaan yang lebih mendalam dan komprehensif. Untuk SLTA/SMA pengajaran geografi harus diberikan dengan latar belakang studi geografi.
Karena geografi itu merupakan ilmu observasional, diperlukan pengamatan lapangan. Selain itu pengetahuan peta ditambahkan agar pemahaman konsep keruangan menjadi lebih jelas.
Secara keseluruhan pelajaran geografi dapat berdiri sendiri sabagai pelajaran mandiri tidak bergabung dalam kelompok IPS. Dengan kemandirian itu ilmu geografi sebagai bidang studi diharapakan lebih memasyarakat dan mendorong pembangunan yang berwawasan kebangsaan Indonesia.
PENDAPAT KAMI DALAM PENGAJARAN GEOGRAFI
Macam-Macam Cara Pengajaran Geografi Saat ini adalah Model Pembelajaran Geografi Berbasis Toponim – Memanfaatkan Toponim lingkungan sekitar Sekolah sebagai basis pembelajaran Geografi dengan strategi produksi film dokumenter merupakan model pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan minat dan kreativitas siswa terhadap proses pembelajaran, pemahaman terhadap materi pelajaran dan meningkatkan sikap peduli pada lingkungan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk mengajarkan materi geografi SMA.
Mengapa ini menurut saya cukup efektif bagi siswa, seperti yang saya ketahui, pelajaran geografi adalah pelajaran dengan materi yang banyak sehingga dapat membuat siswa itu gampang bosan dan cenderung tidak menikmati pelajaran dan materi-materi yang diberikan oleh seorang guru geografi. Dengan demikian Agar model pembelajaran geografi berbasis toponim dikembangkan dan digunakan secara luas untuk pembelajaran geografi di SMA. strategi pembelajaran melalui produksi film dokumenter agar digunakan pada pembelajaran mata pelajaran lain yang bersifat investigatif, Agar film dokumenter dimanfaatkan utuk media pembelajaran khususnya adalah pelajaran geografi disekolah.
Sumber :
http://mahasiswa7.blogspot.com
0 komentar: